Tips mendirikan sekolah gratis (Seri 1)

Siswa SMP Islam Al-Fath membaca Al-Qur'an sebelum pelajaran dimulai

Seri artikel kali ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya dan saudara serta teman-teman saya dalam mendirikan sekolah, terutama SMP.  Pendirian sekolah ini didasari atas keprihatinan kami, bahwa di desa kami, desa Tlogopayung masih sedikit atau bahkan hampir dikatakan minim sekali yang melanjutkan ke SMP/MTs setelah lulus SD.  Oya, tips ini secara umum berlaku pula jika kita ingin mendirikan sekolah setingkat SMA, MA, SMP, MTs, SD, MI bahkan TK, tentu dengan sedikit modifikasi atau syarat-syarat khusus sesuai jenjang sekolah yang akan kita dirikan. Setelah kami menganalisa kondisi masyarakat desa kami, ada 3 penyebab utama anak enggan bersekolah, antara lain :

1. Tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah alias miskin
2. Sekolah setungkat SMP/MTs yang jauh dari desa kami
3. Kesadaran masyarakat akan pendidikan yang masih kurang

Nah, berdasarkan analisa sederhana diatas, maka kami memberanikan diri dengan niat Bismillaah   Baca selengkapnya...

untuk membantu anak-anak di desa kami memberantas kemiskinan dan menuntaskan pendidikan mereka.  Langkah yang kami tempuh dalam mendirikan sekolah adalah :

1. Pelajari dan analisa kondisi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan pendidikan.
Nah, tadi diatas, saya sudah mengemukakan 3 alasan utama mengapa anak-anak di desa kami enggan meneruskan ke SMP/MTs.  Jikalau kondisinya seperti diatas, maka penyebabnya sangat mudah diatasi, terutama butir 1 dan 2.  Cara mengatasinya yaitu, mudah saja bikin SMP/MTs yang di berlokasi di dea kita dengan biaya gratis...tis...tis...Apalagi, alat tulis dan seragam kita sediakan dan kita usahakan tidak menarik biaya pendidikan (wah harus sedia dana dong !...tidak juga sih...nanti akan saya beberkan rahasianya di seri-seri berikutnya ya...) . Insya ALLAH, banyak yang mau bersekolah di desa kita.  Bagaimana tidak ?  Di desa kami, desa Tlogopayung, mayoritas adalah petani dan buruh tani yang buat makan sehari-hari saja susah, apalagi untuk sekolah...
Dalam melakukan analisa penyebab mengapa anak-anak tidak meneruskan ke SMP/MTs sebaiknya sertakan data pendukung, berupa data kelulusan SD dan data siswa yang meneruskan ke SMP.  Data kelulusan SD bisa anda peroleh di SD-SD di desa kita, sedangkan data yang meneruskan, wong kita tinggal di desa ya bisa kita amati sehari-hari lah....tinggal dihitung dengan jari.  Nah, saya dan teman mendapati hanya sekitar 10-20 % saja yang menruskan.  Wah, ini kan angka yang memprihatinkan to...Kalau diterus-teruskan, kapan majunya desa kami ?   hehe... Oleh karena itu, jika kita bisa mendirikan sekolah gratis yang dekat desa kita, maka hampir dipastikan anak-anak akan mau melanjutkan sekolah, walapun dipaksa-paksa dulu awalnya, seperti yang kami lakukan dulu lah...hehe...

2.  Kumpulkan saudara, teman dan sahabat yang peduli akan masalah ini untuk kemudian bersama-sama mendirikan SMP/MTs.  Lebih banyak lebih baik.  Bikin rapat atau musyawarah yang baik lah.

.....Insya ALLAH saya sambung di seri berikutnya ya....salam sukses.