GAJIKU PERTAMA KALI MENJADI GURU
Serial ini merupakan lanjutan dari Seri 3 terdahulu yaitu yang berisi mengenai sejarah dan kisah nyata awal mula diri ini menjalani profesi baru sebagai guru. Yah, maklum pada tahun 2003 dulu, karena baru saja menjadi guru dan pengalaman masih NOL BESAR, bolehlah saya disebut sebagai GURU JADI-JADIAN, hehehe... Lagipula waktu itu kan saya baru mengajar selama 6 jam per minggu, yaitu mapel bahasa Indonesia kelas VIII, jadi cuman seminggu sekali mengajarnya. Pada awal mula saya mengajar di MTs Darul Ishlah, Desa Gentinggunung itu, terus terang saya masih kagok dan bingung, apain sih yang mau diajarkan...hehe... Saya baca-baca aja terus buku paket Bahasa Indonesia kelas VIII, yah lama-lama sedikit tahulah, yang penting mau membaca dan latihan, latihan dan latihan supaya ke depan menjadi lebih baik.
Baca selengkapnya...
Saya, pertama kali mengajar tahun 2003 tsb, kalau tak salah hanya pada hari Rabu sehingga watu luang saya masih cukup banyak untuk mengurusi ayam, kambing dan tanaman saya. Maklum saya hobinya dari dulu ternak dan bertani. Jikalau pas hari Rabu saat mengajar, saya bangun pagi-pagi sekali, kemudian solat subuh, terus memberi makan ayam-ayam saya. Kemudian mandi, sarapan...eh, ganti baju dulu dunk, baru sarapan... terus berangkat mengajar. Oya, rumah saya dengan Desa Gentinggunung jaraknya cukup jauh lho, sekitar 5 - 6 km lah dan menanjak terus melewati kebun, tegalan dan hutan rakyat. Wah, perjalanan yang sangat melelahkan. Saya biasanya berjalan kaki dan di sepanjang saya berjalan yang nampak hanya pepohonan kopi, cengkeh, sengon, waru dll tanaman perkebunan milik masyarakat desa. Dengan jalan yang masih setapak alias jalan tanah, licin sekali apalagi waktu musim hujan, yah terpaksa bawa payung deh. Kalau berangkat pagi-pagi sekali dinginnya luar biasa, tetapi kalau sudah pertengahan perjalanan, rasanya badan ini jadi hangat, soalnya berkeringat....hmmm... Saya dulu biasa berangkat jam 06.30 dan sampai di sekolah sekitar jam 07.30 lah, sekitar sejam perjalanan kaki, dengan syarat jalannya cepat, kalau santai paling tidak butuh waktu 1,5 jam. Pokoknya jalan cepat terus sampe nafas ngos-ngosan, soalnya demi memburu waktu supaya tidak terlambat sampai sekolah. Gak berani istirahat deh, walau kaki ini rasanya pegal banget. Dulu pertama kali jalan, terasa capek bener, setelah beberapa kali hingga 3 tahun deh, eh...terbiasa juga lho....Nah, sesampainya di sekolah tuh, biasanya badan ini keringetan lho...lumayanlah itung-itung olahraga kaki...hehe...
Dulu, dari 2003 - 2006 saya berjalan kaki dari rumah jikalau mengajar ke MTs Darul Ishlah. Jikalau pulang mengajar capek (jam 13.15), saya biasanya naik angkutan desa tetapi jarang-jarang ada dan nunggunya kelamaan makanya lebih sering jalan kaki. Nah, kalau pas pulang sekolah jalan kaki, biasanya saya di tengah perjalanan intirahat tuh, kan sudah tidak memburu waktu, paling juga yang nungguin di rumah cuman domba sama ayam-ayam...hehe...Terkadang kalau capek dan kepanasan, maklum kan siang hari, saya istirahat dibawah pohon yang rindang, hmmm...sejuknya. Yang lucu, pernah tuh pas pulang hujan turun dengan lebat, walau bawa payung tetap aja basah kuyup. Lalu pas ada jalan tanah menurun, karena super licin, saya terpelanting hingga badan kotor semua dan payung rusak berat...hehe, kemudian menyeberang sungai kecil. Nah, sungai kecil tsb karena hujan deras ya debitnya alias alirannya tuh gede banget, saya jadi ragu-ragu untuk menyeberang. Sebenarnya bisa sih ada jalan lain tetapi memutar dan kelamaan. Akhirnya saya putuskan untuk menyeberang saja, wah derasnya luar biasa, badan saya hampir terendam air sungai separo. Yang jadi masalah, justru sepatu yang saya tenteng, karena kehilangan keseimbangan akhirnya saya terjerembab jatuh akhirnya, dan sepatu saya yang sebelah hanyut terbawa air sungai....hehe...Itu kenangan pahit tapi lucu, gak bakalan lupa saya.
Pulang dari mengajar biasanya saya terus mencari rumput untuk domba-domba saya dan memberi makan ayam-ayam, wah capek betul deh...tapi sekarang kalau ingat zaman itu jadi nikmat...hehe...
Oya, yang menarik, jikalau beruntung dan masih pagi, seringkali saya menjumpai ayam hutan asli wilayah ini. Ayam jantannya berkokok sangat keras sekali. Tapi begitu saya ingin maju lebih dekat, pastilah langsung kabur, apalagi mau menangkap, dijamin kagak bakalan bisa deh. Burung-burung asli wilayah hutan lereng Gunung Prau. seperti burung plentet, sulingan, prenjak, kutilang, kepodang hijau, gelatik batu, pleci alias burung madu dll pada 2003 lalu masih cukup banyak, tetapi sayang sekarang sudah teramat langka. Nah, informasi sedikit nih...saya minta doa restu pembaca ya, insya ALLAH April/Mei 2011 ini, saya dan beberapa teman saya akan berusaha untuk mengembangbiakkan ayam hutan dengan teknik kawin suntik alias inseminasi buatan. Do'akan semoga berhasil ya...insya ALLAH akan menambah populasi ayam hutan di habitat aslinya dan sekaligus berkeinginan untuk menternakkan ayam bekisar (yaitu silangan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung). Terimakasih ya atas do'anya, semoga dengan saling mendo'akan anda dan saya dapat berhasil dan sukses apa yang dicita-citakan. Amin ya Robbal 'Alamiin.
Kembali lagi ke kisah saya diatas. Mau tahu, honor pertama saya mengajar ?....hehe...malu, ah...pokoknya luar biasa kecil. Jika dibanding dulu saya lulus kuliah tahun 1997 terus langsung bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Jakarta saya bergaji Rp. 650.000,-, sangat-sangatlah kecil tiada bandingannya apa-apa. Tetapi ya karena saya bertekad untuk mengamalkan ilmu saya yang sedikit ini, insya ALLAH saya terima saja... Toh, prinsip saya yang penting enjoy dan berusaha ikhlas, insya ALLAH, DIA akan memudahkan dan melapangkan rizqi untuk saya, gak usah khawatir. Dan saya berpegang pada prinsip dari orangtua/paman saya (Bp. Sutarno) bahwa mengajar itu adalah hiburan bukan pekerjaan. Biarlah orang lain senang dan terhibur dengan menonton film, musik dll, tetapi kita sebagai guru merasa terhibur dengan ketemu anak-anak setiap hari dan beramal ilmu, semoga...Amiin YRA.
Wah sudah sore, nih..mau ngasih makan ayam dulu, sambung nanti ya, Insya ALLAH...mohon maaf...
Mari sambung lagi...hehe...
Gaji saya pertama kali mengajar sangatlah kecil, bahkan tidaklak layak dikatakan gaji karena jumlahnya yang sangat tiada berarti waktu itu. Penasaran ??? hehe....
Tapi pada saat itu saya sedemikian percaya, jika saya mampu bertahan dan sedikit mengeluh, apalagi mau bersyukur, yang sedikit itu insya ALLAH akan beranak-pinak, berkembang dan menjadi limpahan rizqi bagi saya dan bagi siapa saja termasuk anda yang yakin seyakin-yakinnya pada ALLAH, Sang Maha Kaya. Alhamdulillah, ternyata kepercayaan saya ini dibayar tuntas oleh ALLAH. Kelak, dikemudian hari hingga sampai sekarang, alhamdulillah saya sangat bersyukur karena ALLAH memberi saya limpahan rizqi yang tiada berhingga. Sekedar beberapa contoh, saya mendapat istri alias pendamping hidup saya di desa ini, Desa Tlogpayung, termasuk tetangga Desa Gentinggunung, diberi kemudahan oleh ALLAH mendirikan sekolah gratis SMP Islam AL-Fath tahun 2005 bersama saudara dan teman-teman hingga berkesempatan lulus sertifikasi guru tahun 2010, bisa membeli sedikit tanah dan kebun untuk bertanam kopi, sengon, cengkeh dan melinjo dan tentunya masih banyak lagi, alhamdulillah.
Jadi, berapa dunk gaji saya pertama kali mengajar ??? Tentunya anda sudah tidak sabar lagi yang pembaca...hehe... Akan segera saya beritahu. Tapi janji dulu ya, jangan ketawa terbahak-bahak. Pastinya sih, malu-maluin deh, ih...jadi malu sendiri saya pokoknya kalau ingat gaji saya pertama dulu. Rasa-rasanya gak tega saya mau bilang ini ke pembaca pasti anda tidak percaya dikira saya bohong. Bisa-bisa nanti gak ada yang mau jadi guru deh gara-gara tahu gaji pertama saya menjadi guru.
Hehe....jangan takut, saya kan sebagai guru swasta di sekolah anak-anak yang gak mampu, jadi ya gajinya sangatlah kecil, kalau gaji guru pengawai negeri walau pertama kali mengajar ya pastinya cukup besarlah. Jangan ditanya itu.
Jadi berapa gaji saya pertama kali menjadi guru ??? Kok malah membahas lain-lain ngalor ngidul gak jelas??? Baiklah, saya berbaik hati pada anda, pembaca...lagian sudah maghrib nih, mau segera sholat jama'ah sama istri. Kalau saya bertele-tele nanti pembaca tambah penasaran saja.
GAJI PERTAMA KALI SAYA MENJADI GURU YAITU Rp 30.000/bulan. Ya, per bulan.
Tidak percaya kan !
Saya berkata apa adanya, terserah anda mau percaya atau tidak. Prinsip saya, saya mengajar bukanlah cari uang atau digaji sama orang, tetapi saya mengamalkan ilmu, biarlah ALLAH saja yang membayar, insya ALLAH cukup. Sampai sekarang jikalau diingat zaman itu, dengan begitu banyak nikmat dari-Nya, rasanya puas dan nikmaaaaatttt deh...
gak percaya lagi kan....apa saya bilang...hehe...
Salam sukses, sampai jumpa di serial berikutnya.
Artikel terkait :
Artikel terkait :
1. Siapa suruh jadi guru? (Seri 1)
2. Siapa suruh jadi guru? (Seri 2)
3. Siapa suruh jadi guru? (Seri 3)
4. Tips mendirikan sekolah gratis (Seri 1)
5. Tips mendirikan sekolah gratis (Seri 2)
6. Foto masa lalu SMP Islam Al-Fath sewaktu masih menempati rumah pribadi
7. Tips gratis supaya lulus Sertifikasi Guru
8. Tips menjadi guru yang baik
Berkunjung pak... Numpang lewat...tp seru jg kisahnya, dengan membaca kisah bpk, hdp saya jd tmbh smangat nih...
BalasHapusSalam sukses.
terimakasih mas kunjungannaya. semoga bermanfaat. sukses jg utk anda ya. saya sdh berkunjung ke blog anda, mari isi blog kita dg artikel-artikel yg bermanfaat utk generasi muda sebagai amal kita di dunia ini. semangat !!!
BalasHapussaya nurman, mas alief. sy senang dgn kisah mas alief, sy sdh bc smp yg ke-5. sy tunggu kisah slnjtnya. mdh2an ada produser yg mengangkt ke dlm layar lebar, hee smoga...
BalasHapussy sngt senang klau kehidupn yg sprt ini diangkat spy ada kisah heroik buat generasi muda...
kita mungkn 1 angkatan, lahir thn 1973. sy jg lulusan pertanian cm di UMB jakarta.
klo sj rumah kt berdekatan, sy bisa bnyk belajar dr mas: kambing, ayam dll
Oh ya, sy lg memperbayk pohon tin...
salam kenal mas nurman. terimakasih atas perhatian anda.saya akan terus mengupdate kisah hidup saya.harapannya semoga bermanfaat,tidak lebih hanya saling berbagi hal yg sederhana.
BalasHapusya benar kita satu baya ya mas.
ya saling belajar mas. wah menarik ya mas, anda berkebun pohon tin.bagaimana prspeknya? apakah sdh produksi, bisa dong dishare, siapa tau bagus utk diusahakan...
salam kenal dan sukses
salam kenal juga, mas. klo ada kesempatan, sy dan keluarga kayany ingn sekali ketempat mas alief.
BalasHapussaya baru sebatas memperbanyak saja, melalui stek dan cangkok. baru sekitar 200ratusan. tp ada jg yg ditanam di rumah dan di kantor.
sy jg buat blog tenatng tin di http://berkahpohontin.multiply.com/ dan http://ceritanurmanadi.wordpress.com/
nb : klau saja kt bertemu selepas kuliah, kita bisa mjadi mitra nih ( sy suka sekali dng pola kehidupan desa : beternak ayam, kambing, bertanam dll. tetapi semua ini blm trlambat, msh byk waktu terbentang tuk berkarya...
Subhanalloh.Semoga Alloh selalu menemani anda.Luar Biasa!!lKelak aku juga pengen bisa hidup lebih bermakna.memberikan banyak kontribusi ke masyarakat.Sebagai amal jariyah kita di hadapan Alloh.Keren kamu sobat!!!(email ku"adila.fatkhurohman@gmail.com"
BalasHapussalam kenal mas fatkhur. semoga apa yg anda impikan akan segera terwujud dan dimudahkan ALLAH. amin YRA. saling mendoakan yg terbaik utk kita dan keluarga ya mas...salamsukuses
BalasHapusterimakasih tips nya ya, sangat bermanfaat :)
BalasHapussemoga anak muda indonesia punya semangat yang tak pernah putus serta harapan yang tak pernah hilang dalam mewujudkan impian dan cita-cita nya, selain menikmati kemudahan yang di berikan oleh pemerintah, yuk coba pahami Tips cerdas menggunakan KJP supaya kita tidak keliru dalam menggunakannya :)
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
BalasHapusAnd making money with it is as simple as 1---2---3!
Here's how it all works...
STEP 1. Tell the system what affiliate products the system will advertise
STEP 2. Add push button traffic (it LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. See how the affiliate system grow your list and upsell your affiliate products all for you!
Are you ready to make money automatically??
Click here to make money with the system
According to Stanford Medical, It is indeed the ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh an average of 19 kilos lighter than us.
BalasHapus(And realistically, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret diet and EVERYTHING about "HOW" they are eating.)
BTW, I said "HOW", not "what"...
TAP this link to see if this easy test can help you discover your true weight loss possibility